Mencintai Perbedaan Via “To Kill A Mockingbird”

Novel “To Kill A Mockingbird” bercerita tentang seorang gadis kecil bernama Jean Louise Finch yang sehari-hari dipanggil Scout. Scout dan kakak laki-lakinya, Jem, mengalami beberapa hal luar biasa dalam hidup mereka setelah ayah mereka, Atticus Finch, seorang pengacara di kota tempat mereka tinggal, membantu seorang pria Negro, Tom Robinson, menghadapi tuduhan perkosaan terhadap seorang gadis berkulit putih.

Pada saat novel ini dipublikasikan pertama kali, persoalan rasisme dan diskriminasi warna kulit berwarna masih menjadi konflik yang berat. Dalam keluarga kecil Atticus Finch, yang hidup menduda, terdapat seorang pembantu rumah tangga tua berkulit hitam, bernama Calpumia. Calpumia membantu Finch mengurus rumah, memasak dan merawat anak-anak Finch sejak mereka masih kecil, saat sang istri meninggal dunia. Konflik utama novel ini ada pada persidangan yang dihadapi Mr. Finch. Ia menjadi pembela bagi pesakitan yang berkulit hitam, Tom Robinson, yang akan dijatuhi hukuman mati karena memperkosa gadis berkulit hitam. Hujatan demi hujatan, bahkan sampai pada tahap ancaman pembunuhan melanda sang ayah, Atticus.

Meski masih bocah, kedua anak ini menyadari, bahwa Mr. Robinson tidak bersalah. Mereka berdua, bersama sedikit penduduk kulit putih, sangat mendukung aktivitas Finch membela si pesakitan. Pergulatan melawan rasisme dan hati nurani bermain kuat diseparuh jalannya novel ini. Meski akhirnya Tom Robinson diputuskan bersalah dan harus ditembak mati, tapi perjuangan para tokoh melawan gelombang rasisme sangat menyentuh hati. Sudah lama saya tidak terisak sendu membaca sebuah novel, seperti saat membaca Mockingbird. Begitu memukau, melembutkan hati, menyentuh jiwa dan mengharukan.

Saya sangat menyarankan teman-teman untuk membaca buku ini. Banyak temuan menarik sepanjang novel. Harper Lee menulis dengan sangat kuat. Ia berhasil menggambarkan dengan sangat baik ketidakadilan yang terjadi pada masa itu di wilayah selatan Amerika. Melalui novel ini, dia ingin mengatakan bahwa hukum pun sangat dipengaruhi oleh perbedaan warna kulit. tapi meskipun tema yang diangkatnya berat, Harper Lee menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap rasisme dan diskriminasi dengan indah, melalui bahasa anak-anak, meminjam pandangan dan ucapan Scout dan Jem.

Kehidupan awal
Nelle Harper Lee adalah anak bungsu dari empat bersaudara dari Amasa Coleman Lee dan Frances Cunningham Finch mantan. Ayahnya, seorang mantan editor dan pemilik surat kabar, adalah seorang pengacara Legislatif di negara bagian Alabama (1926-1938).

Setelah lulus dari pendidikan menengah atas di Monroeville, Lee mendaftarkan diri di Huntington College (1944-1945), dan kemudian mengejar gelar sarjana hukum dari Universitas Alabama (1945-1949). Walaupun ia tidak menyelesaikan gelar sarjana hukum-nya, selama musim panas ia belajar di Oxford, Inggris, sebelum pindah ke New York pada tahun 1950, dimana ia bekerja sebagai petugas reservasi untuk penerbangan Eastern Air Lines dan British Overseas Airways Corporation (BOAC).

Setelah lulus dari pendidikan menengah atas di Monroeville, Lee mendaftarkan diri di Huntington College (1944-1945), dan kemudian mengejar gelar sarjana hukum dari Universitas Alabama (1945-1949). Walaupun ia tidak menyelesaikan gelar sarjana hukum-nya, selama musim panas ia belajar di Oxford, Inggris, sebelum pindah ke New York pada tahun 1950, dimana ia bekerja sebagai petugas reservasi untuk penerbangan Eastern Air Lines dan British Overseas Airways Corporation (BOAC).
To Kill a Mockingbird

Setelah menulis beberapa cerita panjang, Harper Lee menemukan penerbit pada bulan November 1956. Bulan berikutnya di East 50th townhouse milik teman-temannya, Michael Brown dan Joy Williams Brown, ia menerima sebuah hadiah dari upah setahun dengan catatan: “Anda mendapatkan libur selama satu tahun untuk menulis apa saja yang anda inginkan. Selamat Natal”.

Dalam satu tahun, dia menyelesaikan coretan awal. Bekerja dengan JB Lippincott & Co editor Tay Hohoff, ia menyelesaikan “To Kill A Mockingbird” pada musim panas tahun 1959. Buku ini diterbitkan pada tanggal 11 Juli 1960, “To Kill a Mockingbird” segera menjadi buku terlaris dan memenangkan banyak pujian, termasuk Pulitzer Award pada tahun 1961. Buku ini tetap menjadi buku terlaris dengan lebih dari 30 juta eksemplar. Pada tahun 1999, buku ini terpilih “Best Novel of the Century” dalam jajak pendapat oleh Library Journal. *sumber biografi: wikipedia

Salam BUKU,

^Andinie Sunjayadi^

www.kantor-jinjing.com

Leave a comment